Arti Penting Pengendalian

Arti Penting Pengendalian 
Pengertian pengendalian sebenarnya sama dengan istilah pengamatan, pemantauan, penyelidikan dan evaluasi seluruh kegiatan manajemen agar tujuan yang sudah ditetapkan sebelumnya dapat dicapai secara tepat. Selanjutnya akan disajikan pengertian pengendalian dari beberapa ahli antara lain : 
Robbinins dan Coulter (1999) mengartikan pengendalian sebagai suatu proses memantau kegiatan-kegiatan untuk memastikan bahwa kegiatan-kegiatan tersebut diselesaikan sebagaimana telah direncanakan dan proses mengoreksi setiap penyimpangan yang berarti. Kriteria yang menentukan efektivitas sebuah sistem pengendalian adalah seberapa baik sistem itu memperlancar tercapainya tujuan-tujuan organisasi.
Stoner, freeman, dan Gilbert (1996) mendefiniskan pengendalian sebagai suatu proses untuk memastikan bahwa aktivitas sebenarnya sesuai dengan aktivitas yang direncanakan. Pengendalian dapat membantu manajer memonitor keefektifan aktivitas perencanaan, pengorganisasian dan kepemimpinan. Sedangkan bagian terpenting dari proses pengendalian adalah mengambil tindakan korektif yang diperlukan. 
Robert J Mocker mendefinisikan pengendalian sebagai suatu usaha sistematik untuk menetapkan standar prestasi dengan sasaran perencanaan, merancang sistem umpan balik informasi, membandingkan prestasi aktual dengan standar yang telah ditetapkan, menentukan apakah terdapat penyimpangan-penyimpangan dan mengukur signifikansi penyimpangan tersebut. 
Berdasar definisi dari Mocker di atas dapat diketahui ada empat langkah dalam pengendalian yaitu: 
  1. Menetapkan standar dan metode untuk pengukur prestasi. 
  2. Mengukur prestasi 
  3. Membandingkan prestasi, sesuai dengan standar 
  4. Mengambil tindakan perbaikan 
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengawasan 
  • Perubahan lingkungan organisasi. Berbagai perubahan lingkungan organisasi terjadi terus menerua dan tidak dapat dihindari. 
  • Peningkatan kompleksitas organisasi. Semakin besar organisai semakin memerlukan pengawasan yang lebih formal dan hati-hati. 
  • Kesalahan-kesalahan. Bila para bawahan tidak pernah membuat kesalahan, manajer dapat secara sederhana melakukan fungsi pengawasan. 
  • Kebutuhan manajer untuk mendelegasikan wewenang. Manajer mendelegasikan wewenang kepada bawahan

Advertisement

Lagi Naik Daun