Pengertian Ilmu Ekonomi

Pengertian Ilmu Ekonomi
Ilmu ekonomi sebagai salah satu cabang Ilmu Pengetahuan diberi gelar sebagai the oldest art, and the newest science yaitu seni yang tertua dan ilmu pengetahuan yang termuda. Masalah-masalah ekonomi lahir serentak dengan terbitnya matahari kemanusiaan puluhan ribu tahun silam. Tidak ada satu cabang ilmu pun yang lebih tua ataui lebih dahulu lahir daripadanya. Kebutuhan-kebutuhan manusia akan makanan, pakaian dan tempat tinggal telah memaksa manusia, penghuni-penghuni pertama bumi ini, untuk bergumul dan bergaul dengan masalah-masalah ekonomi. Pada saat-saat awal kehidupan manusia, istilah ekonomi sendiri belum ada.

Istilah ekonomi lahir di Yunani (Greek) dan dengan sendirinya istilah ekonomi berasal dari kata-kata bahasa Yunani. Asal katanya Oikos Nomos yang artinya management of household or estate (tata laksana rumah tangga dan kepemilikan).

Definisi paling terkenal ilmu ekonomi adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan yang berdaya upaya untuk memberikan pengetahuan dan pengertian tentang gejala-gejala masyarakat yang timbul karena perbuatan manusia dalam usahanya untuk memenuhi kebutuhan atau untuk mecapai kemakmuran. Definisi tersbut sebuah definisi ringan dan sebuah definisi yang disediakan untuk orang-orang awam, sedangkan yang kita perlukan adalah sebuah definisi yang memadai.

Dalam hal ini Paul Anthony Wamuelson, seorang ahli ekonomi dari Massachusetts Institute of Technology, telah mengumpulkan enam buah definisi dari berbagai ahli lain. Keenam definisi tersebut adalah :
  1. Ilmu ekonomi atau ekonomi politik (political economy), adalah suatu studi tentang kegiatan-kegiatan yang, dengan atau tanpa menggunakan uang, mencakup atau melibatkan transaksi-transaksi pertukaran antar manusia;
  2. Ilmu ekonomi adalah suatu studi mengenai bagaimana orang menjatuhkan pilihan yang tepat untuk memanfaatkan sumber-sumber produktif (tanah, tenaga kerja, barang-barang modal semisal mesin, dan pengetahuan teknik) yang langkah dan terbatas jumlahnya, untuk menghasilkan berbagai-bagai barang (misalnya daging, mantel, perahu layar, konser musik, jalan raya, pesawat pembom) serta mendistribusikan (membagikannya) kepada pelbagai anggota masyarakat untuk mereka pakai/konsumsi;
  3. Ilmu ekonomi adalah studi tentang manusia dalam kegiatan hidup mereka sehari-hari, (untuk) mendapat dan menikmati kehidupan;
  4. Ilmu ekonomi adalah studi tentang bagaimana manusia bertingkah pekerti untuk mengorganisir kegiatan-kegiatan konsumsi dan produksinya;
  5. Ilmu ekonomi adalah suatu studi tentang kekayaan;
  6. Ilmu ekonomi adalah studi tentang cara-cara memperbaiki masyarakat.
Profesor Paul Anthony Samuelson menyatakan bahwa setiap sarjana ekonomi bisa saja memperluasnya menjadi berkali-kali lipat lebih banyak. Namun demikian, Profesor Paul Anthony Samuelson akhirnya memberikan pernyataan sebagai kesimpulan. Tulisnya: Para ahli ekonomi sekarang lebih sepakat untuk menerima kebenaran sebuah definisi umum sebagai berikut :

Economic is the study of how man and society end up choosing, with or without the use of money, to employ scare productive resources that could have alternative uses, to produce various commodities and distributive them for consumption, now or in the future, among various people and groups in society. It analizes the cost and benefits of improving pattern of resoursces allocation.

Ilmu ekonomi adalah studi mengenai cara-cara manusia dan masyarakat menentukan/menjatuhkan pilihannya, dengan atau tanpa menggunakan uang untuk menggunakan sumber-sumber produktif yang langkah yang dapat mempunyai penggunaan-penggunaan alternatif, untuk memprodusir pelbagai barang serta membagikannya untuk dikonsumsi, baik untuk waktu sekarang maupun yang akan datang, kepada pelbagai golongan dan kelompok di dalam masyarakat. Ilmu ekonomi itu menganalisis besarnya biaya-biaya serta keuntungan-keuntungan yang terjadi karena adanya perbaikan di dalam pola alokasi sumber-sumber.

Melihat definisi diatas terlihat beberapa hal yang menjadi pokok pikiran. Pertama. bahwa masalah utama (main or central problem) setiap tingkah laku ekonomis atau masalah utama di dalam ilmu ekonomi, adalah masalah pemilihan (problem of choice). Yang dimkasud “pemilihan” disini adalah pemilihan cara-cara penggunaan sumber-sumber produktif yang dapat mempunyai penggunaan alternatif. Artinya bahwa setiap barang mempunyai tidak hanya satu saja penggunaan. Misalnya, dari sebidang tanah harus dilakukan pilihan, untuk ditanami, dijual atau untuk didirikan diatasnya bangunan, tidak mungkin untuk menggunakan sebidang tanah bagi ketiga kepentingan tadi sekaligus. Dalam hal pemecahan problem of choice, ilmu ekonomi turun tangan sehingga pemilihan dapat dijatuhkan kepada penggunaan yang paling menguntungkan.

Kedua, adalah kenyataan bahwa sumber-sumber produktif itu merupakan barang yang langka atau jarang. Langkanya sumber-sumber produktif itu memberi arti bahwa penggunaannya harus cermat dan tepat. Dan masalahpun kembali kepada problem of choice.

Ketiga, tentang penggunaan uang. Dinyatakan dalam definisi diatas bahwa keharusan penggunaan uang didalam proses perekonomian hanyalah merupakan soal kedua saja. Soal utamanya adalah menentukanpilihan penggunaan seperti yang sudah disebutkan diatas, untuk kemudian berdasarkan pilihan itu dilakukan produksi. Bagaimanapun pentingnya uang dalam proses perekonomian, tetapi tidak boleh dikatakan bahwa proses perekonomian harus terhenti karena tiadanya uang.

Kempat, adalah mengenai produksi serta pembagian hasilnya kepada anggota masyarakat untuk dikonsumsi. Didalam setiap masyarakat apakah itu masyarakat komunis yang kolektif atau suatu kabilah penghuni South Sea Island, atau suatu bangsa yang kapitalis, kedua hal ini, yaitu produksi dan konsumsi sebenarnyalah harus selalu ada bersama-sama.

Harus selalu ada sekelompok dari anggota masyarakat yang membuat barang-barang dan jasa-jasa guna dipakai atau dinikmati hasilnya oleh sekelompok anggota masyarakat yang lain. Bahkan, apa yang disebut sebagai The Three Fundamental and Interdependent Economic Problem seperti di bawah ini, dengan jelas mencakup masalah ini
  1. What commodities shall be produced and in what quantities ? Barang-barang apa yang akan dibuat dan seberapa banyak ? artinya, berapa banyak serta yang manakah diantara barang-barang dan jasa-jasa yang sekian banyaknya itu yang dipilih untuk dibuat dan dihasilkan ?
  2. How shall good be produced? – Dengan cara bagaimanakah barang-barang itu akan dihasilkan? Artinya, siapa yang akan mengerjakan dan dengan sumber-sumber apa serta dengan system teknologi yang bagaimanakah barang-barang itu dihasilkan.
  3. From whom shall goods be produced- Untuk siapakah barang-barang yang dihasilakn itu nantinya? – artinya, siapakah yang harus menikmati serta memperoleh manfaat daripada yang dihasilkannnya barag-barang tersebut ? atau dengan perkata lain bagaimanakah seluruh produk (hasil produksi) nasional dibagikan kepada anggota masyarakat?
Ketiga masalah di atas, yaitu What, How dan For whom, bersifat fundamental sekali, serta dihadapi oleh setiap perekonomian-perekonomian yang sedang berkembang maupun yang sudah maju, perekonomian komunis ataupun kapitalis, perekonomia kuno maupun modern, perekonomian desa maupun kota tetapi tidak semua perekonomian itu memecahkan ketiga masalah tersebut dengan cara yang sama.

Ketiga masalah di atas, yaitu What, How dan For whom erat sekali bersangkut paut dengan masalah keempat yang terdapat di dalam definisi ilmu ekonomi yang telah tersebutkan diatas.

Kelima, adalah tentang bagian terakhir definisi diatas yaitu. Bunyinya adalah “Ilmu ekonomi itu menganalisis besarnya biaya-biaya serta keuntungan-keuntungan yang terjadi karena adanya perbaikan di dalam pola alokasi sumber-sumber”.

Ekonomi Sebagai Ilmu

Ilmu pengetahuan telah dan selalu akan mengembangkan alam dan seni dan bahkan ilmu pengetahuan itu sendiri, ke arah yang semakin baik dan maju, sehingga membuahkan hasil yang bermanfaat bagi manusia dan kemanusiaan. Maka, alangkah pentingnya ilmu itu. Namun lebih daripada itu, sungguh Maha Besar Penciptanya. Ibarat sebatang pohon yang maha besar, yang akan menghujam dalam ke pusat bumi, cabang rantingnya menutup sudut-sudut cakrawala serta tingginya menggapai awan bahkan langit. Tetapi sejak muncul dari tanah “pohon” itu telah terwujud dua batang pokok, sehingga semua cabang dan ranting “pohon” itu tumbuh dari kedua batang pokok itu. Kedua batang pokok itu adalah Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial.

Ilmu Pengetahuan Alam sesuai dengan namanya, menyelidiki keadaan alam dan isinya. Ilmu alam, ilmu bumi, ilmu pasti, ilmu kimia dsb adalah contoh Ilmu Pengetahuan Alam. Sedangkan Ilmu Pengetahuan Sosial menjadikan manusia dan masyarakat sebagai pembicaraan. Didalam ruang lingkup ilmu pengetahuan sosial ini, terdapatlah ilmu-ilmu Sosial, Hukum, Ekonomi, Agama, dsb.

Dari segi lain ilmu dibagi menjadi 2 yaitu:
  • Ilmu murni (Pure Science)
Ilmu murni bertugas untui makin menyempurnakan dan menjaga kelangsungan hidup serta pengembangan ilmu itu sendiri.
  • Ilmu terapan (Applied Science)
Ilmu terapan berguna untuk diterapkan di dalam hidup dan kehidupan manusia sehari-hari
Contoh dari kedua ilmu tersebut misalnya Sosiolologi sebagai ilmu murni dan Sosiatri sebagai ilmu terapan, Psikologi sebagai ilmu murni dan Psikiatri sebagai ilmu terapan. Dan beberapa cabang ilmu yang lain tidak mempunyai nama-nama khusus untuk ilmu murni dan ilmu terapannya sebagaimana yang dipunyai Sosiologi dan Psikologi. Ilmu Ekonomi, misalnya, bagian-bagiannya bernama Pure Economics (Ilmu Ekonomi Murni) atau Economic Theory dan Applied Economics (Ilmu Ekonomi Terapan).

Subyek Ilmu Ekonomi sebagai bagian dari ilmu sosial yang pertama manusia dan kedua adalah badan-badan yang terlibat di dalam kegiatan perekonomian, misalnya toko, perusahaan, departemen keuangan, lembaga konsumen dsb. Adapun obyek ilmu ekonomi adalah cara-cara serta tindakan–tindakan yang ditempuh oleh manusia di dalam mengalokasikan sumber-sumber yang ada.

Ilmu Ekonomi sebgai bagian dari Ilmu Sosial mendapat julukan sebagai The Queen of the Sosicial Science (maharani ilmu-ilmu sosial) karena ilmu ekonomi satu dari antara ilmu-ilmu sosial yang menggunakan metode kuantitaif didalam analisis-analisisnya.

Dibalik metode kuantititif terdapatlah metode kualitatif. Sebagai contoh dari kedua metode tersebut adalah sebagai berikut: Analisis yang bersifat kualitatif hanya dapat menyatakan : “ kalau harga naik jumlah sesuatu barang yang dibeli masyarakat akan berkurang”, sedangkan sebuah analisis ynag menggunakan metode kuantitatif dat menyatakan: “ kalau harga naik dengan sekian rupiah jumlah barang yang dibeli masyarakat berkurang sebanyak sekian”.

Dalam pada itu ilmu ekonomi memang mempunyai dua macam alat utama untuk analisis-analisnya yaitu:
  • Metode induksi dan deduksi
Metode ini banyak dipakai dalam analisis-analisis kualitatif, sekalipun analisis kuantitatif juga memerlukannya. Metode induksi adalah suatu metode penyelidikan, dimana hari hal-hal khusus disimpulkan hal-hal yang bersifat umum. Contoh pembagian masyarakat ke dalam sitem kasta yang ketatseperti terdapat dalam agama hindu di India menjadi sebab terhambatnya laju pertumbuhan perekonomian, begitu juga penguasaan atas hak tanah kepada golongan gereja Nasrani di Eropa sebelum revolusi kaum Protestan oleh Marthin Luther telah pula menyebabkan terhambatnya pertumbuhan ekonomi
  • Matematika dan statistika
Matematika : khususnya matematika ekonomi. Dengan Matematika orang bisa merumuskan fungsi-fungsi yang berlaku diantara peubah-peubah (variabel-variabel) ekonomi.
Contoh: Dlm teori Ekonomi : Permintaan terhadap suatu barang adalah wujud dari hubungan antara harga barang tsb (P) dengan jumlah barang tsb (Q) yang dibeli masyarakat pada berbagai tingkat harga. Matematika dapat merumuskan bentuk fungsi kedua variabel itu yakni harga(P) dan Jumlah barang (Q).

Tdk semua asas dalam matematika diterapkan dalam menelaah ilmu ekonomi.Dalam hal ini matematika mengabdi pada ilmu ekonomi bukan sebaliknya. Nilai-nilai negatif dalam matematika tidak dipakai dalam ilmu ekonomi.

Statistika merupakan kelanjutan dari metode induksi, metode deduksi dan matematika. Statistika dilasanakan dengan mengumpulkan data-data yang terdpt dalam dunia nyata. Statistika erat hubungannya dengan dunia nyata

Kedua alat tersebut (matematika & Statistika) bagian dari ilmu pasti telah dianggap sebagai alat utama untuk memecahkan masalah-masalah ekonomi. Matematika & Statistika bersama-sama dengan teori ekonomi murni keduannya tergabung dalam suatu ilmu ekonomi yang disebut Ekonometrika (Econometrics).

Econometrics berasal dari kata Economics : (Ilmu Ekonomi) dan Metric: (pengukuran /measuremen). Econometrics artinya : Metode pengukuran di dalam ilmu ekonomi

Gejala-gejala ekonomis adalah : semua kejadian, kenyataan, peristiwa, serta tingkah laku manusia yang bernada atau mempunyai nilai dan arti ekonomis .
Contoh : Inflasi (gejala berlebihannya uang beredar dalam masyrakat)
Kemiskinan (gejala merosotnya pendapatan nasional maupun pendapatan perkapita), dsb

Diantara gejala ekonomis terdapat saling hubungan. Hubungan antara gejala-gejala ekonomis dapat digolongkan menjadi 2 yaitu :
  • Hubungan sebab akibat (casual relationship) : gejala yang satu merupakan sebab sedang gejala yang lain merupakan akibat.
Contoh : bencana alam & hasil panen Sebab akibat
  • Hubungan Fungsional (Functional relationship): Gejala-gajala ekonomis yang terdapat pengaruh.
Contoh: P & Q yang dibeli
Jika P sebagai variabel bebas (independent variabel) dan Q sebagai variabel terikat (dependent variabel) jika P naik maka Q akan turun.

Jika Q sebagai variabel bebas (independent variabel) dan P sebagai variabel terikat (dependent variabel) jika Q naik maka P naik
Asumsi (asumption)/anggapan penting dalam hal melihat derajat kebenaran ilmu ekonomi.

Manfaat ilmu ekonomi :
  1. Individu
  2. Dunia usaha
  3. Pemerintah
Pembagian Ilmu Ekonomi

Menurut Alfred W. Stoiner & Douglas C. Hagues dibagi menjadi 3 yaitu :
  1. Descriptive Economics (ilmu ekonomi diskriptif) : Mengumpulkan semua kenyataan yang penting tentang pokok pembicaraan/topik yang tertentu. Contoh : Sistem pertanian dari Basutoland dan Industri katun di India
  2. Economics Theory (ilmu ekonomi teori/teori ekonomi/analisis ekonomi) : memberikan penjelasan-penjelasan yang disederhanakan ttg caranya suatu sistem ekonomi bekerja dan ciri-ciri yang penting dari sistem seperti itu.
  3. Aplied Economics (ilmu ekonomi terapan) : Mempergunakan rangka dasar umum dari analisis yang diberikan oleh teori ekonomi untuk menerangkan sebab-sebab dan arti penting kejadian yang dilaporkan oleh para ahli ekonomi deskriptif.
Teori ekonomi terbagi menjadi dua yaitu :
  1. Teori ekonomi Mikro (Microeconomic Theory) : merupakan bagian Ilmu Ekonomi yang mempelajari tingkah agen (pelaku) ekonomi secara individual
  2. Teori ekonomi Makro (Macroeconomic Theory) : merupakan bagian Ilmu Ekonomi yang mempelajari perilaku agen (pelaku) ekonomi secara keseluruhan atau hubungan-hubungan variabel-variabel ekonomi yang bersifat aggregat.
Perbedaan antara teori ekonomi Mikro & teori ekonomi Makro :
  • Tentang luas sempit ruang lingkupnya masing-masing.
Ibarat hutan , maka ekonomi mikro mempelajari pohon-pohon maka teori ekonomi makro mempelajari hutan
  • Tentang kesempatan kerja :
Teori ekonomi mikro berasumsi bahwa semua sumber-sumber produktif sdh bekerja dan dipergunakan sepenuhnya (full employment)

Teori ekonomi makro berasumsi bahwa perekonomian tdk selalu berada dalam keadaan full employment
Teori Ekonomi Makro
Ruang lingkup Ekonomi Makro
Analisis pendapatan nasional (GNP, GDP, NI), C, I, G, X, M, Ms, Md, tingkat bunga, inflasi, pengangguran, Perdagangan Internasional, Neraca Pembayaran (BoP), Sistem kurs devisa, APBN, utang pemerintahdan kebijakan ekonomi (terutama fiskal & moneter).

Model, Variabel serta hubungan antar variabel dalam ekonomi makro:

Model merupakan suatu perwujudan dari suatu abstraksi berbagai aspek realita/dunia nyatayang dibuat untuk satu atau beberapa tujuan tertentu. Dan juga bisa didefinisikan sebagai suatu konstruksi teoritis (yang dideduksi dari teori) atau kerangka analisis ekonomi yang mencerminkan hubungan antara antar variabel.Adapun fungsi model sebagai alat untuk menjelaskan gejala-gejala/perilaku-perilaku yang ada maupun yang belum diketahui.

Asumsi : mendasai pembuatan model
Contoh : model tentang penentuan tingkat konsumsi.

Faktor-faktor yang mempengaruhi : pendapatan, kekayaan, jumlah anggota keluarga, tingkat bunga, selera, agama dll.

Untuk memudahkan analisa digunakan asumsi bahwa konsumsi hanya dipengaruhi oleh pendapatan, sementara faktor-faktor lain seperti kekayaan, jumlah anggota keluarga, dll dianggap tetap (Ceteris paribus)

Model terdiri atas :
  1. Seperangkat definisi yang secara jelas merumuskan variabel-variabel yang akan digunakan.
  2. Sejumlah asumsi yang menggambarkan berbagai kondisi dimana suatu teori berlaku.
  3. Satu atau lebih hipotesis tentang hubungan antar variabel –variabel yaitu tentang derajat keeratan dan arah hubungan antar variabel.
Variabel adalah besaran (konsep teori) yang dapat memuat kemungkinan ilai yang berbeda.Variabel merupakan elemen dasar dari sebuah model.

Variabel ada 2 :
  1. Variabel stock : konsep/besaran ekonomi yang tidak memiliki dimensi waktu. Contoh : Persedian barang atau material perusahaan
  2. Variabel flow : konsep/besaran ekonomi yang memiliki dimensi waktu, Contoh : Jumlah penjulan perusahaan
Hubungan antar variabel dalam ilmu ekonomi terdiri dari 4 tipe:
  • Hubungan perilaku : menggambarkan hubungan satu variabel dengan satu atau beberapa variabel. Contoh : Bentuk hubungan jumlah uang yang diminta dengan pendapatan dan suku bunga ® Md = a + bY + cR ,a, b>0 ; c < 0
  • Hubungan identitas : merupakan hubungan defisional yang tepat sama antara satu variabel dengan satu atau beberapa variabel lain. Contoh : reaksi TC karena perubahan jumlah output yang diproduksi.
  • Hubungan teknologi : menggambarkan hubungan antar variabel yang disebabkan oleh sifat fisik variabel tersebut. Contoh : reaksi TC karena perubahan jumlah output yang diproduksi.
  • Hubungan kelembagaan: yaitu hubungan yang terjadi karena pengaruh tindakan suatu lembaga
Permasalahan Perekonomian :
  • Pertumbuhan ekonomi
Bagaimana perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi dalam masyarakat bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat.
  • Ketidakstabilan kegiatan ekonomi
Hal ini terjadi sebagai akibat dari ketidakstabilan siklus kegiatan perusahaan sehingga diperoleh sehingga diperoleh kondisi perekonomian yang bersifat konjuntur.
  • Pengangguran dan inflasi
Pengangguran adalah bagian dari AK yang ingin mendapatkan pekerjaan tetapi tidak bisa terpenuhi.

Penyebab pengangguran antara lain:
  • Kekurangan pengeluaran aggregate
  • Mencari pekerjaan yang lebih baik
  • Modernisasi teknik produksi
  • Ketidaksesuaian keterampilan yang ada
Akibat pengangguran :
  1. Mengurangi Pendapatan (Y) dan kemakmuran masyarakat
  2. Mengurangi kesehatan keluarga
  3. Mengurangi kesejahteraan masyarakat
Inflasi adalah suatu gejala kenaikan harga yang berlaku pada umumnya dalam perekonomian

Macam Inflasi
1. Rendah : 4-6%
2. Menengah : 5-10%
3. Tinggi bisa mencapai lebih 100% dalam setahun

Sebab-sebab inflasi
1. G melebihi kemampuan perusahaan
2. Pekerja menuntut upah
3. Kenaikan harga barang impor
4. Penawaran uang yang berlebih tanpa diikuti pertambahan produksi dan penawaran barang
5. Kekacauan politik dan ekonomi

Akibat inflasi:
1. Menurunkan tingkat kemakmuran masyarakat, Karena kenaikan upah lambat mengikuti inflasi
2. Prospek perekonomian semakin memburuk, Karena I turun, X turun dan menaikkan M sehingga pertumbuhan ekonomi menurun.

Indikator kegiatan ekonomi:
1. Pendapatan Nasional : Karena dapat menggambarkan hasil produksi setiaap tahun
2. Penggunaan TK dan pengangguran : TK : penduduk yang masuk usia kerja, AK : penduduk yang mencari dan masuk usia kerja, Penganggur = AK - pekerja
3. Perubahan harga, IH & IHK (indek harga & indek harga konsumen)
4. Neraca perdagangan dan neraca pembayaran, Karena dapat menunjukkan kondisi perekonomian

Neraca pembayaran adalah ringkasan pembukuan yang menunjukkan aliran pemabyaran yang dilakukan dari negara-negara lain ke DN dan dari DN ke negara lain.

Neraca perdagangan : X dan M
Defisit Neraca perdagangan : M>X

Akibat defisit neraca pembayaran:

1. Kegiatan ekonomi menurun karena konsumsi barang impor
2. Harga valas meningkat
3. Harga barang impor semakin mahal

Kebijaksanaan Ekonomi Makro

Bentuk-bentuk kebijakan ekonomi yang dilakukan suatu negara dalam rangka menghadapi permasalahan ekonomi secara makro

Tujuan kebijakan makro :
  1. Untuk mencapai kesempatan kerja, Dalam rangka mengurangi pengangguran
  2. Meningkatkan produksi nasional, Pemerintah berupaya untuk meningkatkan produksi
  3. Meningkatkan pendapatan nasional, Semakin tinggi tingkat pendapatan nasional menunjukkan adanya kemajuan dalam bidang ekonomi.
  4. Mengingingkan perekonomian stabil.
  5. Mencapai neraca pembayaran yang seimbang
  6. Distribusi pendapatan yang lebih merata
Diusahakan adanya distribusi pendapatan untuk mencapaui ketenangan hidup. Selain itu ada yang berpendapat tujuan kebijaksanaan ekonomi makro :

1. Menstabilkan kegiatan ekonomi
2. Mencapai TK penuh tanpa inflasi
3. Menciptakan pertumuhan Ekonomi
4. Menghindari inflasi

Kebijaksanaan pemerintah dapat berupa :

1. Kebijakan fiskal (T dan G)

Berhubungan dengan langkah-langkah untuk membuat perubahan mengenai fiskal dan pengeluaran pemerintah untuk mempengaruhi pengeluaran aggregate

2. Kebijakan Moneter (mengatur Ms dan i)

Kebijaksanaan pemerintah melalui Bank Sentral untuk merubah penawaran uang dalam perekonomian atau merubah tingkat bunga dengan maksud untuk mempengaruhi pengelauran aggregate

3. Kebijakan dalam segi penawaran

1 dan 2 merupakan kebijakan dari segi permintaan, 3 dari segi penawaran : upaya mempertinggi effisiensi kegiatan perusahaan sehingga dapat menawarkan barang yang lebih murah atau dengan mutu yang tinggi.

Advertisement

Lagi Naik Daun